nada nadamu adalah cakaran
darah
keringat
air mata
tetes demi tetes
menunggu
,
menggantung
di tepian luka
ada yang berkemas
meninggalkan ruang kosong
mencari ujung pelangi
katanya
tetapi hari tak kunjung
hujan dan ia telanjur berangkat
dulu aku bahagia tetapi kau lalu datang
terlalu dini aku bernafas lega katamu
sekarang, kau kembali lagi membawa dendam yang
tertunda
kata katamu adalah goresan
darah
keringat
air mata
tetes demi tetes
menunggu
,
menggantung
di tepian dada
—draft ketiga dan terakhir, 13juli2005
Like this:
Like Loading...
Related
Published by violeteye
Gratiagusti Chananya Rompas was born in Jakarta, 19 August 1979. She studied English Literature in Universitas Indonesia, Depok (2003) and received her masters in The Gothic Imagination from University of Stirling, Scotland (2005).
She is one of the founders of Komunitas BungaMatahari, a mailing list-based Indonesian poetry community that have embraced many poetry enthusiasts with its catchphrase “semua bisa berpuisi” or, roughly translated, “poetry for all”. She is also involved in Selatan, a literary journal, and Paviliun Puisi, a monthly open mic event--both managed by her and her like-minded friends.
She currently resides in Jakarta, trying to find balance between writing and day-to-day living.
View all posts by violeteye
selalu bikin masterpiece
iri aku
hehe.. draft 1 tahun 2003, draft 2 tahun 2004, draft 3 hari ini.
untuk puisi yang sudah keluar masuk liang kubur beberapa kali selama 2 tahun rasanya kurang pantas disebut masterpiece.
tapi, edo, makasiiii.. kamu itu yang masterpiece! :D
anya cepetan pulang dong
kita acak2 sastra indonesia
hahahahaha
hahahaha.. gue juga pingin cepet2 pulang. kita acak2 jakarta dulu gimana? :P
btw, baca bukunya intan deh – sihir perempuan. masuk nominasi khatulistiwa award, lho.
eh puisi ini bentuknya salib ya?
asli, ngga nyadar gue. tapi iya ya? wah, kamu hebad!
aarrgghh….ironi menguak luka,sang biduan mengecam..
good poem anya…me like it
waaaa.. makasi, danang! glad u liked it.
btw, long time no hear, nih. apa kabar, pak chef?
uhmm…yg gue tau “editor keparat” ben ben an editor gagal tayang dan direject client se kemang raya!! hueheuheuehuehue
no comment. (cuma bisa stunned…..)
anya emang selalu menulis dengan penuh perhitungan.
dan masterpiece itu gak diukur dari lamanya pembuatan, bukan?
ha? editors mau manggung di kemang?
huhuhu editors keyenn mamposs.. sampe pusing pas nonton kmaren. ngilerrr…
danar, makasiii komennya, sayang. muah!
I'm good anya…just can't wait for next month,hit the road to bandung,solo,jogja,bali…or maybe lombok!!
asli, jadi nyesel nanya!
danang, ikutttt!
hahaha…yakin mau ikut?! saya bakal backpackers gitu…sendirian kali
ha.. tidak sabar rasanya nyelesein disertasi dan jalan2 lagi. kalo gue sih semi-backpacker kali ya. atau a backpacker without a backpack. lifestyle-nya masih menjurus ke turis normal (mandi, harus tidur di tempat tidur, dan belanja suvenir) tapi sebenernya budget-nya backpacker banget. heheh…