ihik
saya baru saja membuat nyawa seekor cecurut melayang. sehabis makan siang, ketika beranjak dari kursi, saya merasa kaki kiri saya menginjak sebuah benda kecil yang kenyal hingga agak tergelincir. lalu saya menapak mundur untuk melihat benda itu. ia tengkurap tak bergerak di permukaan lantai – makhluk mungil berbulu abu-abu yang bagian lehernya membuntal, jelas karena terpelintir.
ihik
ia lalu disapu pembantu saya dan dibawa keluar rumah. saya dapat mendengar dengan jelas teriakan cecurut-cecurut yang menghuni pojok-pojok halaman. saya bayangkan mereka akan segera membentuk barisan untuk menyerbu pembunuh kamerad mereka. segera saya berlari masuk kamar, bergidik.
ihik
kaki kiri saya terasa aneh. seperti semutan. seperti gatal.
ihik
saya pembunuh berdarah dingin.
Like this:
Like Loading...
Related
Published by violeteye
Gratiagusti Chananya Rompas was born in Jakarta, 19 August 1979. She studied English Literature in Universitas Indonesia, Depok (2003) and received her masters in The Gothic Imagination from University of Stirling, Scotland (2005).
She is one of the founders of Komunitas BungaMatahari, a mailing list-based Indonesian poetry community that have embraced many poetry enthusiasts with its catchphrase “semua bisa berpuisi” or, roughly translated, “poetry for all”. She is also involved in Selatan, a literary journal, and Paviliun Puisi, a monthly open mic event--both managed by her and her like-minded friends.
She currently resides in Jakarta, trying to find balance between writing and day-to-day living.
View all posts by violeteye
and you feel so bad about it, you will dig it up tonight, read some mantra, and bring it back to life….
kan gak sengaja nya…yang gak sengaja biasanya gak dihukum :)
yeah.
mimi hitam sang pembunuh cecurut.
itu termasuk “culpa” alias tidak disengaja. kata KUHPidana hukumannya cuma 5 tahun penjara. tapi itu kalo bunuh orang. kalo bunuh curut, mungkin kurang dari itu, Nya… hehehehe!
murderer, cold bloody killer! wekwekwekwekwk :))
kalau udah bisa sengaja…
dan bukan cecurut..
kontak saya, saya rekrut… selama ini belum ada pembunuh berdarah dingin saya yang cantik dan puitik
nah lo…nah lo….anak curut dikeja mati…bapaknya panjang kumis…dicium bau amis.
eek.. that would definitely be a scene from one of my worst nightmares!
hihihi.. iya sih nad.. tapi kasian banget si curut malang. gue ngebayangin dia melintas tanpa prasangka apa-apa.. tau-tau.. ngek! tergilas dengan sukses! duh…
heheh.. pas banget tuh ya! :p
hihihi.. terimakasih penjelasannya. sungguh melegakan. :)
waaa.. ada sekuriti buma.. waaa…
hwauwhahwuka.. jangan dong mas. bunuh curut aja kebingungan – gimana yang lain…
hihihi.. bilangin bokap gue ya kumisnya dibawa2.. :p
kumisnya bapaknya si curut kali, nya…
kok jadi kumis bapak lo??
Wah…klo aku pembunuh berdarah panas…Karena klo tiap ada kecoak pasti ne badan langsung panas dingin :( N lgsg nyergap sapu tuh ancurin tuh kecoak…duh parahan mana kak _Nya..?!?!
hwuahwuahwua.. iya ya cha.. abis bapak gue kan kumisan juga… :p
padahal gw beli senapan angin tanpa ijin buat bunuh cecurut di rumah hihihihihi
Nanti ada tulisan “Wanted Dead or Alive untuk pembunuh cecurut berdarah dingin”
wah itu sih bukan berdarah panas ver, tapi bertangan besi kali ye…