ada yang
rapi terbungkus
di dalam kardus
bertuliskan namaku
berdiri seperti tugu miniatur
berpendar oleh rahasia
yang sayangnya
sudah kuketahui
tetapi aku tetap ingin
membukanya seolah ini hari natal
dan ia hadiah di bawah pohon
dari seseorang yang baru kukenal
sehingga ketika selotipnya kutarik,
selapis demi selapis,
ada perasaan,
yang sering disalahartikan
sebagai kesenangan,
bukan malah
mengulang mundur gerakan yang kulakukan
beberapa minggu dan beberapa ribu mil yang lalu
Like this:
Like Loading...
Related
Published by violeteye
Gratiagusti Chananya Rompas was born in Jakarta, 19 August 1979. She studied English Literature in Universitas Indonesia, Depok (2003) and received her masters in The Gothic Imagination from University of Stirling, Scotland (2005).
She is one of the founders of Komunitas BungaMatahari, a mailing list-based Indonesian poetry community that have embraced many poetry enthusiasts with its catchphrase “semua bisa berpuisi” or, roughly translated, “poetry for all”. She is also involved in Selatan, a literary journal, and Paviliun Puisi, a monthly open mic event--both managed by her and her like-minded friends.
She currently resides in Jakarta, trying to find balance between writing and day-to-day living.
View all posts by violeteye